Activity CORPORATION NEWS
Trending

Catatan Ekspedisi PLN Hadirkan Terang di Papua

Catatan Ekspedisi PLN Hadirkan Terang di Papua
Tim Ekspedisi Papua Terang menyeberangi sungai memakai jembatan yang kondisinya tak normal [Foto: papuatoday.com - LISTRIK INDONESIA]

Listrik Indonesia - Wilayah Papua dan Papua Barat tahun demi tahun semakin tarang. Rumah warga yang masih gelap saat malam karena belum terjangkau jaringan listrik semakin berkurang.

Data PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat (UIWP2B), rasio elektrifikasi di wilayahnya memasuki triwulan IV 2019 mencapai 97 persen. Jumlah pelanggan PLN di Pulau Papua saat itu  613.626, meningkat 6,78 persen dari 2018.

Sementara Direktorat Bina Program Kelistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada saat yang sama mencatat terdapat 414 desa atau sekitar 78 ribu rumah yang belum dijangkau jaringan listrik. Ditargetkan rasio desa berlistrik (RDB) di Papua dan Papua Barat mencapai 100 persen pada 2020.

Namun, bukan perkembangan elektrifikasi yang digarisbawahi LISTRIK INDONESIA kali ini. Melainkan satu kegiatan yang jarang digelar PLN, yakni ekspedisi.

Ya, ekspedisi. Tepatnya adalah "Ekspedisi Papua Terang" (EPT), digelar pada Agustus-September 2018. 

BACA JUGA: PLN Terangi 5 Distrik di Asmat Papua

EPT merupakan upaya PLN membangun sinergi dengan stakeholders untuk mewujudkan percepatan pemerataan pembangunan di Papua dan Papua Barat, khususnya elektrifikasi di desa-desa. Jadi, bukan kegiatan sekadar untuk menaklukkan alam. 

Palakonnya insan PLN bersama 165 mahasiswa pencinta alam (mapala) lima perguruan tinggi, yaitu Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), dan Universitas Cenderawasih (Uncen).

Ekspedisi berisi kegiatan survei geografi, demografi, potensi energi baru terbarukan (EBT), dan sistem jaringan evakuasi daya di sekitar 415 desa di 24 kabupaten di Papua dan satu kabupaten di Papua Barat. 

Hasil ekspedisi menjadi masukan bagi PLN guna mengakselerasi pembangunan ketenagalistrikan di Papua dan Papua Barat berdasarkan potensi dan kearifan lokal di masing-masing lokasi.

Selain mahasiswa, PLN juga menggandeng TNI AD dan LAPAN. Total personel EPT sekitar 500 orang, termasuk di insan PLN terpilih dari seluruh Indonesia. 

Tim EPT dibagi lima posko yang dituju, yaitu Jayapura, Wamena, Nabire, Timika, dan Merauke. Tim juga akan disebar ke subposko di ibu kota kabupaten yang mengarah ke desa-desa yang dituju.

Mengalirkan listrik ke seluruh wilayah Papua dan Papua Barat bukanlah pekerjaan ringan. Tidak cuma demikian luas, sebagian besar alam pulau besar ini ekstrem. Sementara ketersediaan dan kondisi infrastruktur jalan dan fasilitas umum lainnya jauh dibanding provinsi lain. 

BACA JUGA: Pesan Vlogger Papua: PLTA di Tingginambut Sudah 3 Tahun Rusak

Beratnya medan jelajah di Papua dan Papua Barat diutarakan Farah Aida Ilmiatul Kulsum, mahasiswa Ilmu Budaya Universitas Gajah Mada (UGM) yang terlibat EPT. 

Tim Farah yang terdiri atas tiga mahasiswa plus tim PLN mendapatkan wilayah survei di pedalaman Mimika, Timika. Untuk menuju lokasi tersebut, mereka harus menempuh perjalanan laut dengan kapal kecil selama sembilan jam, menembus ombak besar yang sewaktu-waktu bisa membalikkan kapal.

Survei yang dilakukan Farah dkk. meliputi penghitungan jumlah penduduk yang harus dilayani, pengukuran luas lahan dan bidang tanah sebagai lokasi penempatan instalasi listrik, serta kondisi medan jelajah. 

Hasil survei menjadi dasar penentuan jenis sistem pembangkit listrik yang akan diterapkan. 

Wilayah Timika yang berada di muara dan memiliki hamparan berawa-rawa, tidak memungkinkan dibangun instalasi permanen dari semen. Tim ekspedisi merekomendasikan penggunaan panel surya sebagai pembangkit listrik skala lokal.

EPT merupakan langkah PLN dalam membangun sistem ketenagalistrikan di wilayah paling timur Nusantara. Data hasil survei sekarang telah dieksekusi melalui program lanjutan, yakni “1.000 Renewable Energi untuk Papua". 

BACA JUGA: PLTS Pasok Listrik Pos Jaga di Perbatasan Papua

Wilayah kerja PLN di Papua dan Papua Barat mencakup luas 546.633km2 yang mencakup 3.749 pulau. Dari ribuan pulau itu hanya 140 pulau yang berpenghuni, dan PLN sudah melistriki 128 di antaranya dengan pembangunan transmisi sepanjang 218 kms yang dilayani gardu --setahun kemudian.

Sebanyak 128 pulau itu dilayani dengan 108 sistem kelistrikan. Sebanyak 18 di antaranya merupakan sistem kelistrikan besar (>2MW) dan 90 sisanya masuk sistem kelistrikan kecil dengan kapasitas kurang dari 2 MW. 

Total daya mampu dari 108 sistem kelistrikan itu mencapai 358,97MW, dengan beban puncak 285,45 MW. Dibandingkan dengan Jakarta yang mencapai 20 ribu MW, angka ini tentu sangat kecil. 

Menghadikan terang di Papua dan Papua Barat jelas sebuah "perjuangan". Dan, mereka yang terlibat jelas sosok-sosok "pejuang". (RE)


 

Related Articles

0 Komentar

Berikan komentar anda

Back to top button