Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) 500 kV di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. [Foto: Dok. PLN - LISTRIK INDONESIA]
Listrik Indonesia - Pengerjaan Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) 500 kV di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, ditargetkan rampung Mei mendatang.
Keberadaan gardu tersebut guna memperkuat keandalan sistem kelistrikan Jawa-Bali. Progres pelaksanaan Proyek Strategis Nasional (PSN) ini telah mencapai 85 persen.
“Fungsi GITET adalah sebagai jalur evakuasi daya 500 kV untuk pembangkit IPP baru di jalur utara Pulau Jawa untuk masuk ke sistem kelistrikan Jawa-Bali," papar General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Tengah I (UIP JBT I) Octavianus Duha.
Selain akan meningkatkan keandalan pasokan listrik bagi industri dan masyarakat, menurut Octavianus, juga guna mencegah terjadinya pemadaman meluas pada sistem kelistrikan Jawa-Bali.
Nilai investasi pembangunan GITET dimaksud berkisar Rp385 miliar. Proyek ini telah menyerap lebih 250 pekerja lokal.
Dijelaskan, pada GITET 500 kV Indramayu dipasang satu peralatan penting yang mendukung keandalan jaringan 500 kV jalur utara, yakni Shunt Reactor.
“Shunt Reactor merupakan komponen penting sebagai penstabil lonjakan tegangan pada jalur transmisi 500 kV yang memiliki panjang 600 kilometer-route (kmr), mulai dari Tanjung Jati-Batang-Mandirancan-Indramayu-Cibatu," Octavianus menambahkan.
GITET 500 kV Indramayu berada di tengah sistem kelistrikan Jawa-Bali jalur utara. Aliran daya yang dimiliki besar sehingga harus dilengkapi dengan peralatan-peralatan yang andal.
Lebih lanjut, Octavianus menyampaikan teknologi yang digunakan dalam pembangunan GITET dan Shunt Reactor sesuai standar konstruksi sistem 500 kV. PLN dalam pekerjaannya senantiasa mengedepankan prosedur keamanan, kesehatan, dan keselamatan kerja (K3). (RE)
0 Komentar
Berikan komentar anda