Listrik Indonesia | Dalam gelaran Indonesia Research & Innovation Expo 2022 (InaRI Expo 2022) di ICC Cibinong, pada 27-30 Oktober 2022 turut diadakaan pula ajang National Young Inventors Award (NYIA).
NYIA merupakan ajang kompetisi bagi remaja dalam melakukan inovasi dan invensi di bidang teknologi. Kegiatan itu bertujuan untuk meningkatkan kreativitas, memberikan apresiasi dan menggali potensi remaja di bidang inovasi teknologi.
Lomba tingkat nasional itu juga sebagai ajang untuk menjaring inventor remaja berpartisipasi pada kompetisi tingkat regional maupun internasional. Peserta NYIA adalah remaja setingkat siswa SD, SMP dan SMA. Mereka adalah remaja yang potensial untuk dikembangkan dan dapat menjadi potent brand ambassador atau young talent terkait dengan remaja dan inovasi.
detil pengumuman disampaikan secara online pada akun media sosial @brin_talentamuda dan pada website kompetisi.brin.go.id. Finalis yang terpilih akan diundang untuk mengikuti pameran dan penilaian oleh Dewan Juri.
Seorang pelajar asal SMA di Yogyakarta uang juga ikut serta dalam aja NYIA. Ia mengatakan, ajang ini memberikan kesempatan bagi pelajar untuk bertukar pikiran terkait inovasi-inovasinya.
Dalam ajang NYIA ini, ia menampilkan alat pendeteksi warna makanan. Sistem kerjanya, makanan dimasukan ke dalam kotak menunggu hingga 10 menit. Nantinya, makanan tersebut akan ketahuan apakah menggunakan pewarna buatan (berbahaya) atau tidak.
"Setelah 10 menit nanti lampu deteksi akan menyala. Kalau warna hijau artinya makana. itu aman dikonsumsi, sedangkan. warna merah artinya tidak aman untuk dikonsumsi atau makanan itu menggunakan pewarna berbahaya seperti pewarrna untuk tewkstil,"ujarnyya kkepada Listrik Indonesia. Sabtu,(29/10/2022).
Sementara itu, pelajaran asal MAN 2 Ponorogo Nur Laila menjelaskan karya inovasinya yaitu Aucoplam (Automatic Corn Planting Machine), robot yang didesain bisa menanam jagung secara otomatis berbasis remot kontrol. Robot yang bisa dikoneksikan dengan bluetooth pada ponsel sebagai strategi pengembangan produksi jagung nasional.
"Teknologi disekitar jagung masih belum berkembang, karena sebagian besar masyarakat masih menggunakan cara tradisional. Mereka menggunakan alat untuk penanaman jagung masih semi manual. Sehingga dinilai itu kurang efektif," jelasnya.
“Dengan adanya pameran ini, masyarakat maupun publik bisa mengetahui dan agar dapat menginspirasi generasi muda untuk menjadi periset dunia,” kata Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Handoko saat membuka InaRi Expo 2022 bertema “Digital, Blue, & Green Economy: Riset dan Inovasi untuk Kedaulatan Pangan dan Energi” di kawasan Cibinong, Kamis (27/10).
