NEWS
Trending

Strategi Survive di Tengah Pandemi

Strategi Survive di Tengah Pandemi
Ilustrasi

Listrik Indonesia |  PLN UID Jakarta Raya mendapat tekanan dari dampak yang ditimbulkan pandemi Covid-19, khususnya dari sisi penjualan. Langkah extra ordinary diperlukan agar laju penurunan penjualan listrik tidak terjun bebas. Perlahan namun pasti, di pundak General Manager PLN UID Jakarta Raya Doddy B. Pangaribuan, tetap survive dan bersiap melakukan recovery.

 

Pandemi Covid-19 hampir semua sendi berdampak pada kehidupan, tak terkecuali di sektor kelistrikan. Dampak di sektor ini dirasakan Perusahaan Listrik Negara (PLN) Unit Induk Distribusi Jakarta Raya atau biasa disebut PLN UID Jakarta Raya, khususnya di sisi penjualan listrik. Secara keseluruhan konsumsi listrik di wilayah Jakarta dan sekitarnya cenderung melambat atau mengalami penurunan terhitung sejak merebaknya wabah pandemi global ini.

 

Kondisi seperti ini kemungkinan besar akan memengaruhi kelangsungan bisnis perusahaan tersebut. Demikian menurut keterangan yang disampaikan General Manager (GM) PLN UID Jakarta Raya Doddy B. Pangaribuan, kepada Listrik Indonesia, melalui platform Zoom, beberapa waktu lalu.

 

Doddy menyebut konsumsi listrik di wilayah Jakarta masih di bawah kondisi normal. Hal ini dampak dari Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan pemberlakukan Work From Home (WFH) di Jakarta. Dririnya juga mengungkapkan, di sisi lain pelanggan rumah tangga justru mengalami kenaikan sebesar 6,52 persen pada bulan Juli, di tengah kondisi penurunan konsumsi. Sementara konsumsi listrik golongan pelanggan lain mengalami penurunan akibat pembatasan aktivitas untuk memutus penularan Covid-19.

 

"Memang konsumsi listrik secara total turun, karena industri dan retail memang mengalami pembatasan aktivitas. Namun di sektor rumah tangga naik,” ujar Doddy.

 

Menurut Doddy, pihaknya akan melakukan sejumlah upaya untuk meningkatkan konsumsi listrik dan pendapatan perusahaan di tengah pandemic Covid-19 dengan melakukan inovasi dan pengembangan bisnis.

 

"Kita ingin memasuki beyond kWh. kita juga ingin masuk ke bisnis big data internet. Kita juga ingin menyebarluaskan TV kabel internet melalui Stroomnet. Dengan adanya variasi ini, penurunan pendapatan karena pandemi ini bisa kita minimalkan,” ujar dia.
 

Langkah Extra Ordinary

 

Ada tantangan tersendiri bagi Doddy yang menjabat GM PLN UID Jakarta Raya sejak 20 Mei 2020, setelah dua bulan. Di mana, angka penjualan listrik PLN UID Jakarta Raya mengalami tekanan dengan pemberlakuan SPBB dan WFH, khusus-nya di sektor bisnis dan industry. Doddy mengatakan, dibandingkan tahun lalu, pemakaian penggunaan listrik di sektor Rumah Tangga mengalami kenaikan sebesar 6,52%.

 

Sedangkan untuk sektor Bisnis mengalami penurunan sekitar 12% dan Industri mengalami penurunan sekitar 13,8% Jakarta sedang menerapkan status PSBB dengan masyarakat lebih banyak beraktivitas, belajar dan bekerja dari rumah.

 

“Sejumlah perusahaan dan pusat perbelanjaan juga tutup. Beberapa dari mereka bahkan mengajukan penurunan daya hingga berhenti berlangganan,” jelasnya.

 

Doddy tidak lantas putus semangat, berbekal pengalaman sebagai GM PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Banten mengambil sejumlah langkah dan strategi agar PLN UID Jakarta Raya tetap survive. Tugas utama PLN UID Jakarta Raya adalah menyediakan pasokan listrik yang cukup (available), andal (reliability) dan terjangkau (affordability), khususnya bagi masyarakat di DKI Jakarta di tengah pandemi.

 

Dari sisi ketersedian pasokan listrik (availability), PLN UID Jakarta Raya memiliki cadangan daya listrik lebih dari 50% di sistem Jakarta. Untuk keandalan pasokan listrik atau reliability, PLN UID Jakarta Raya memiliki indikator-indikator pelayanan, seperti jumlah padam, durasi setiap terjadi pemadaman yang kompetitif dengan Ibu Kota negara-negara lain, khususnya di Asia.

 

Selanjutnya, harga terjangkau (affordability) bagi masyarakat, sebelum pandemi, jika dibandingkan negara-negara di kawasan Asia Tenggara tarif dasar listrik (TDL) PLN berada di tengah harga rata-rata TDL dari 11 negara ASEAN.

 

“TDL PLN berada di urutan 7-8 terendah, ini merupakan tarif rata-rata. Untuk tari pelanggan rumah tangga kami lebih murah dan untuk industri berada di urutan ke-2 termurah,” jelas dia.

 

Lanjut dia, dengan adanya pandemi ini, PLN UID Jakarta Raya melakukan strategi extra ordinary. Apapun kondisinya listrik harus tetap menyala dengan memastikan jaringan listrik bekerja dengan baik, seperti melakukan pemeliharaan di tengah PSBB dan melakukan social distancing bagi petugas yang disesuaikan kebijakan wilayah setempat,”ujar Doddy.

 

Agar tetap survive, PLN UID Jakarta Raya tetap menerapkan doing business as unusual atau melakukan bisnis sepertibiasa dalam menghadapi tantangan yang lebih besar ke depan.

 

"Untuk itu, kami melakukan strategi business continuity plan (BCP) untuk operasional dan niaga (penjualan),” jelas dia.

 

Dari sisi operasional, PLN UID Jakarta Raya melakukan monitoring day to day. Mulai dari memonitor beban puncak, gangguan, pemulihan gangguan, hingga memastikan keandalan yang lebih untuk tempat-tempat yang menjadi prioritas penanganan Covid-19, seperti RS rujukan dan pusat komando penanganan Covid-19 dengan menambah keandalannya melalui penyiapan genset, UPS, dan lain sebagainya.

 

Sedangkan dari sisi niaga, PLN UID Jakarta Raya mengalami penurunan penggunaan listrik yang berdampak pada penjualan listrik. PLN UID Jakarta Raya berupaya semaksimal mungkin tidak terjadi penurunan penjualan listrik tidak terus menerus terjadi.

 

Untuk itu, menurut Doddy, PLN UID Jakarta Raya melaksanakan defend skim agar tetap survive dan mampu melakukan recovery ketika kondisi pereknomian membaik. Tentu antara survive dan recovery terdapat jeda yang disebut persiapan. Sebab ta tidak mengetahui kapan berlangsungnya recovery ekonomi di Indonesia, tetapi kami terus melalukan persiapan,” ujar dia.

 

Di sisi lain PLN UID Jakarta Raya memiliki tugas mulia dari pemerintah, yaitu membantu masyarakat yang terdampak Covid-19. "Beberapa kebijakan yang telah dikeluarkan pemerintah dengan pertimbangan dan masukan dari PLN, seperti listrik gratis dan diskon 50 persen bagi masyarakat dan UMKM, serta diskon penambahan daya melalui progam Super Wow ,” pungkasnya. (Cr)

 


Related Articles

0 Komentar

Berikan komentar anda

Back to top button